Rabu, 24 Oktober 2012

CEIBA POHON SALJU DI MUSIM KEMARAU



Pohonnya besar seperti menjulang ke langit. Sepanjang batan pohonnya terkesan galak atau garang. Namun, isi buah ceiba sangat lembut. Itulah pohon kapuk atau pohon Ceiba petandra.
Tangga ke Surga
        Orang Maya di Amerika Selatan sangat menghormati pohon Ceiba. Bagi orang Maya, pohon Ceiba adalah pohon suci. Batang pohonnya bulat, lurus ke atas. Seolah- olah menghubungkan langit dan bumi. Orang Maya percaya pohon Ceiba adalah tangga ke surga bagi roh orang meninggal. Roh itu akan mencapai kumpulan bintang di Langit yang mirip pohon Ceiba. Galaksi Milki Way jika dilihat dari Bumi mirip pohon Ceiba. Orang Maya sangat sayang sama pohon Ceiba. Mereka banyak menggambar pohon Ceiba di gerabah dan peralatan rumah lainnya. Gambar bunga dan duri pohon Ceiba adalah gambar paling disukai. Soalnya pohon Ceiba banyak memenuhi kebutuhan hidup orang Maya. Buahnya dipakai sebagai isi banl dan kasur. Batangnya berguna untuk membuat rumah dan perahu.
Salju Musim Kemarau
          Pohon Ceiba aslinya tumbuh di hutan tropis Amerika Selatan. Namun, kini pohon Ceiba sudah menyebar di hutan tropis Afrika, Malaysia, dan Indonesia. Saat musim kemarau, daun berguguran. Bunganya akan muncul sebelum daunnya kembali bersemi. Bau bunga Ceiba tidak sedap. Tetapi bau itu sangat disukai kelelawar yang membantu penyerbukan bunga Ceiba.
            Pohon Ceiba menghasilkan buah berkulit keras. Tapi jangan salah, isi buah Ceiba justru sangat lembut. Ya, biji- biji Ceiba diselimuti bulu halus atau kapuk. Kapuk- kapuk itu berguguran setiap bulan Agustus- September. Saat kapuk Ceiba berguguran, serasa hujan salju. Orang- orang bersuka cita. Ceiba serasa memberi hujan salju di musim kemarau yang panas.


0 komentar:

Posting Komentar